Surabaya Fever Juara Women’s Indonesian Basketball League Musim 2016

Tim Surabaya Fever kembali mengukir prestasi di kancah tertinggi  kompetisi bola basket putri Indonesia (WIBL), setelah pada pertandingan final game kedua, mereka mampu menaklukan Tomang Sakti Merpati Bali. Pada pertandingan yang berlangung di Britama Arena, Kelapa Gading siang tadi, Surabaya Fever yang di latih oleh Wellyanto Pribadi, unggul atas lawannya dengan skor 63-51.

Surabaya Fever-IBL

Center Surabaya Fever, Gabriel Sophia terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP). Di delapan rebounds. Sementara pengatur serangan Tomang Sakti Merpati Bali, Agustin Retong menjadi pendulang angka terbanyak untuk timnya dengan raihan 15 poin dan juga sembilan rebounds.

Pada game keduanya, Fever menurunkan komposisi pemain seperti Raisa Hamidah, Marlina Herawan, Gabriel Sophia, Mega Nanda Putri dan Henny Sutjiono yang bertindak sebagai kapten tim.

IMG_3240

Surabaya Fever sepertinya tidak mengalami kesulitan menghadapi Tomsak di pertandingan kali ini. Buktinya pada paruh pertama mereka berhasil unggul secara meyakinkan 37-20. Gabriel Sophia, center Fever yang turut menyumbangkan perak pada Sea Games Singapura lalu, masih terlalu tangguh di bawah area pertahanan lawan. 11 angka dan enam rebounds berhasil di kemas pemain bertinggi badan 183 cm di dua kuarter awal.

Klub asal Bali itu bukannya datang tanpa perlawanan. Meski mereka kalah dalam postur tubuh, tim besutan Raoul Miguel Hadinoto itu sebenarnya memiliki stamina yang mumpuni. Hanya saja meski mereka telah berjuang keras di lapangan, nyatanya mereka kalah dalam pengalaman bermain. Hal inilah yang menyebabkan belum maksimalnya Tomsak untuk meladeni permainan Surabaya Fever pada game kedua ini.

Tidak hanya itu saja, tim yang di motori oleh point guard handalnya Agustin Retong tersebut, tidak dapat mengantisipasi penyerangan cepat lawan. Data statistik mencatat, delapan poin Fever berhasil di raih melalui serangan fast break. Begitupula dengan rebounds yang memang menjadi pekerjaan rumah Tomsak menghadapi sang juara bertahan. 23 rebounds yang berhasil di raih Fever pada babak pertama, membuat mereka begitu dominan. (berbanding 16 yang di buat Tomsak).

Babak kedua bergulir, Fever terus memberikan ancaman. Kali ini tembakan dua dan tiga angka menjadi santapan empuk bagi Marlina Herawan dan juga Raisa Hamidah. Namun tetap saja perolehan angka Surabaya Fever pada kuarter tiga  lebih banyak di hasilkan dari paint area (22 angka), sedangkan Tomsak hanya mampu mencetak delapan angka saja dari area ini. Fever pun di ambang kemenangan, dengan menutup kuarter ketiga dengan margin angka yang cukup telak 56-36.

Gabriel Sophia dan para pemain Fever lainnya pun akhirnya mendapatkan kepastian gelar juara lepas 10 menit kuarter akhir usai. Hasil ini juga mengulangi rekor sensasional tidak terkalahkan Surabaya Fever di musim lalu.

“Saya bersyukur akhirnya Fever bisa menjadi juara WIBL musim ini. Pelatih tadi menginstruksikan jangan lengah dan kita harus bermain habis-habisan. Gelar MVP bukan merupakan tujuan utama saya, namun menjadi juara merupakan impian kami bersama. Saya juga berterima kasih kepada coach Welly, karena ibarat koki dia mampu meramu para pemain Fever hingga akhirnya kami bisa meraih hasil ini ,” komentar Gabi sapaan akrabnya.

“Pada game kedua ini saya ingatkan kepada anak-anak untuk melakukan jaga pasif (tidak mengambil bola lawan), karena pada game pertama lalu kita sering mendapatkan foul. Tadi kita juga bermain sabar dan shooter kami juga hidup. Itu kunci kemenangan kami atas mereka, “ kata Wellyanto Pribadi yang juga berharap kompetisi putri kedepannya tidak menjadi anak tiri dan di perbanyak frekuensi pertandingannya.

Menanggapi kekalahan di final, pelatih Tomang Sakti Merpati Bali Raoul Miguel Hadinoto, tidak berkecil hati dan tidak lupa memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang telah berjuang keras menghadapi juara bertahan Surabaya Fever.

“ Kami agak lemah mengantisipasi para pemain tinggi lawan. Namun anak-anak sudah berjuang maksimal di lapangan dan musim depan kami harus segera mempersiapkan diri lebih baik lagi dan juga menambah beberapa pemain baru,” ujar Ebos panggilan akrabnya.

“Saya juga berharap liga membuat terobosan dengan adanya pemain asing di sektor putri seperti yang terjadi di Korea Selatan, walau hanya di ikuti enam tim, nyatanya timnas mereka bisa berbicara banyak karena kompetisi putri mereka menggunakan pemain asing, imbuh pelatih Tomsak yang pernah mengantarkan timnya dua kali menjadi juara di tahun 2012 dan 2013.

“Yah kami nothing to lose saja, kami tadi sudah berjuang dengan cara apapun namun tetap saja lawan memang lebih baik dari kami,” komentar Agustin Retong, point guard Tomsak yang juga andalan timnas putri Indonesia di Sea Games Singapura lalu.

One thought on “Surabaya Fever Juara Women’s Indonesian Basketball League Musim 2016

  1. Folks, what can you know about %BT%??? It`s my own homework time effectively document task and moreover I`m ultimately frustrated….
    Because I are not familiar with precisely what ti write….
    Assist with?

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s