Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta Rebut Game Pertama

Laga final Indonesian Basketball League (IBL) 2016 menyajikan perseteruan Pelita Jaya EMP Jakarta kontra CLS Knights Surabaya. Pertandingan itu menjadi kemenangan pertama Pelita Jaya atas lawannya sejak pra musim tahun lalu. Mereka akhirnya menang dengan skor 77-70 di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

IMG_2212

Adhi Pratama menjadi aktor kemenangan. Ia membukukan double-double 26 poin dan 14 rebound. Dimas Dewanto dan Amin Prihantono di tempat kedua dengan 11 poin. Di kubu CLS Knights, Jamarr Johnson mengumpulkan 18 poin, 11 rebound, 4 blok, dan 3 steal. Mario Wuysang mencetak 17 poin dan 8 assist.

Pertandingan saat itu baru berjalan kurang dari satu menit, tapi Jamarr Johnson sudah melakukan pelanggaran. Adhi Pratama kemudian sukses memanfaatkan dua lemparan bebas untuk Pelita Jaya. Dua menit kemudian, Jamarr kembali melakukan pelanggaran.

Pemain naturalisasi itu ditarik keluar sehingga pertandingan berjalan ketat pada mulanya. Akan tetapi, CLS Knights berhasil menguasai kuarter pertama lewat kontribusi pemain lainnya. Mereka menjauh di menit akhir dengan skor 22-13.

IMG_2382

Kuarter kedua, CLS Knights memertahankan keunggulan. Sayang, itu tidak berlangsung lama. Pelita Jaya mengejar lewat kontribusi Adhi Pratama dan Amin Prihantono. Tiga menit terakhir di kuarter ini, mereka sukses menyamakan kedudukan 32-32. Merasa di atas angin, mereka kemudian berhasil naik. Skor 36-34 untuk Pelita Jaya.

Setelah turun minum, Pelita Jaya menguasai momentum. Mereka sukses meluncur masuk ke pertahanan lawan dan mencetak poin. Total, mereka mengumpulkan 19 poin di kuarter ketiga ini. Sementara itu, CLS Knights tidak juga mau kalah. Mereka berusaha menyusul dengan mengumpulkan 16 poin, tapi itu belum cukup mengungguli lawan. Skor 55-50 masih untuk Pelita Jaya.

Kuarter terakhir, CLS Knights harus kehilangan Muhammad Isman Thoyib. Ia melakukan pelanggaran kelimanya di pertandingan ini. CLS Knights juga harus kehilangan Rachmad Febri Utomo di detik-detik akhir. Sementara itu, Pelita Jaya hanya kehilangan Ponsianus Nyoman Indrawan di tengah pertandingan. Mereka terus menjaga keunggulan sampai akhir. Lewat performa apik Adhi Pratama dkk., Pelita Jaya menang 77-70.

“Dengan kemenangan ini kami diuntungkan, tapi bukan berarti kami sudah menang. Saya apresiasi kepada pemain yang telah menjalankan strategi hari ini. Setiap pelatih juga pasti ingin menang. Jika pelatih lawan masih optimis, saya pun demikian. Apapun bisa saja terjadi (game kedua),” ungkap Kepala Pelatih Pelita Jaya Benjamin Alvarez Sipin III.

“Pertandingan tadi semua pemain punya peran. Kita kalah 3-0 di reguler season, tapi kami ingin menang di final. Coach Benji menginstruksikan para pemain untuk membatasi ruang Jamarr, Sandy, dan Mario yang menjadi mesin poin lawan. Mereka itu kunci CLS. Saya menonton berulang-ulang video Jamarr supaya bisa menghentikan dia. Yang pasti masih ada satu pertandingan lagi. Kita harus fokus,” terang Adhi Pratama tentang kemenangan timnya.

“Sabtu kita akan menang. Kita tadi bermain sendiri-sendiri. Itu yang membuat kita kalah hari ini. Preparation kami tadi pagi juga tidak bagus. Ketika saya aktif bermain, persiapan adalah hal yang terpenting yang tidak boleh di remehkan. Saya tekankan bahwa CLS belum habis, masih ada game kedua,” kata Kepala Pelatih CLS Knights Wahyu Widayat Jati.

Dengan begitu, Pelita Jaya memimpin 1-0 di final dengan format best of three ini. Mereka butuh sekali menang lagi untuk menjadi juara. Di sisi lain, CLS Knights tetap akan menjadi penantang di pertandingan final selanjutnya untuk menahan laju Pelita Jaya, Sabtu (28/5/2016).

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s