CLS Knights Surabaya mampu membalas kekalahan di game kedua babak Final Indonesian Basketball League (IBL) 2016 yang berlangsung di Britama Arena, Kelapa Gading. Pada pertandingan yang di langsungkan tadi malam, tim asuhan Wahyu Widayat Jati tersebut unggul 59-54.
Dua pemain yakni Jamarr Andre Johnson (CLS Knights Surabaya) dan Brandon Jawato (Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta) sama-sama menorehkan 24 poin untuk timnya.
Kuarter pertama baik CLS dan juga Pelita Jaya berbagi angka sama 18-18. Mesin pencetak angka CLS yakni Jamarr Andre Johnson menyumbangkan enam angka bersama rekannya Rachmad Febri Utomo lewat lesatan dua kali lemparan tiga angka. Sementara pemain Pelita Jaya Adhi Pratama, menjadi top performer timnya di kuarter ini dengan torehan delapan poin dan empat rebounds.
Di kuarter kedua, hujan lemparan tiga angka mengiringi jalannya pertandingan. Pelita Jaya berhasil membuat lima kali three point, tiga di antaranya di sumbangkan oleh Brandon Jawato. CLS Knights hanya mampu dua kali membuat angka dari luar garis pelangi. Adalah Katon Adjie Baskoro yang dapat mencetak tiga angka buat timnya. Ia pun juga bermain baik di kuarter ini dan mengumpulkan delapan angka tambahan bagi timnya.
Sayangnya usaha itu belum mampu mendongkrak timnya untuk bisa menungguli Pelita Jaya. Nyatanya, tim asuhan Benjamin Alvarezsipin III yang ternyata mampu unggul menutup paruh babak pertama (35-31). Dominasi Kelly dan rekan-rekannya tersebut, tidak lepas dari keunggulan point from turnovers (17 angka) dan second chance points (7 angka). Rookie Pelita Jaya berdarah Hawaii, Brandon Jawato menjadi penggedor angka terbanyak untuk timnya di kuarter ini (12 angka).
Lepas half time, pertandingan semakin sengit dan ketat. Brandon Jawato kembali memperlihatkan aksinya dalam melepaskan lemparan tiga angka. Untungnya CLS Knights membalasnya dengan permainan impresif. Satu tembakan dua angka Bima Rizky berhasil membuat CLS unggul lima angka (46-41) di menit 03:19. Benjamin Alvarezsipin pun segera meminta time out untuk menyusun ulang strategi timnya. Sisa waktu berjalan, CLS berbalik unggul dan menutup kuarter tiga 47-42.
10 menit penutupan seperti masa penantian yang cukup panjang bagi CLS untuk bisa menyamakan kedudukan 1-1 di game kedua ini.Berawal dari lemparan tiga angka Jamarr di sisa tiga menit akhir menjadi titik momentum kebangkitan tim asal Surabaya tersebut, hingga akhirnya CLS mampu mengalahkan lawannya memperpanjang nafas mereka untuk meladeni Pelita Jaya dalam game ketiga yang akan di langsungkan besok malam pada pukul 19.00 WIB.
“Hari ini kami bermain secara tim tidak individu dan persiapan kami pada pagi hari juga bagus. Saya juga melihat lawan hari ini tidak percaya diri untuk menang. Menghadapi besok saya Cuma bilang kepada para pemain saya, sejak tahun 1946 CLS berdiri, klub ini tidak pernah memenangi kompetisi profesional basket Indonesia. Jadi mari kita bersama-sama mencetak sejarah di game ketiga besok,” ungkap Wahyu Widayat Jati, pelatih CLS Knights Surabaya.
“Kami percaya kalau kami tidak pulang dengan tangan kosong. Yang jelas hasil ini bagus untuk mental kami di pertandingan besok. Kami harus fokus untuk menjadi juara,” komentar Sandy Febiansyakh selaku kapten tim CLS.
Menanggapi kekelahan malam ini, pelatih Pelita Jaya asal Filipina, Benjamin Alvarezsipin III tetap berpikir jernih untuk bisa mengatasi lawannya pada pertemuan terkahir besok dan berharap timnya akan lebih siap di bandingkan malam ini.
“Seperti yang saya bilang, apapun bisa saja terjadi. Yang jelas setelah ini kami akan evaluasi video permainan CLS dan besok kami harus siap dengan energi yang baru dan juga tetap positip untuk bisa mengalahkan CLS, hanya itu saja kuncinya,” ulas Benji sapaan akrab pelatih Pelita Jaya kepada awak media.
“Kami masih tetap optimis. Kekalahan adalah hal yang wajar dalam basket. Yang pasti bagaimana kami akan mempersiapkan game plan yang baru (besok) dan fight melawan mereka di pertandingan akhir, “komentar singkat Brandon Jawato yang bermain gemilang di pertandingan tadi.