Babak Final Indonesian Basketball League (IBL) dan Women’s Basketball League (WIBL) 2016 (yang menggunakan sistem the best of three), akan di gelar pada hari Kamis (26/5), di Britama Arena, Mahaka Square.
Di game pertama akan memainkan Final Putri (pada pukul 17.00 WIB) antara juara bertahan Surabaya Fever versus Tomang Sakti Merpati Bali. Kedua tim sebenarnya sudah memiliki modal yang cukup bagus yakni sama-sama pernah merasakan gelar juara. Hanya saja musim ini Surabaya Fever yang di arsiteki oleh pelatih kawakan Wellyanto Pribadi, lebih di untungkan daripada lawannya. Dua rekor kemenangan di babak regular season lalu atas Tomsak, menjadi bukti sahih begitu tangguhnya Gabriel Sophia dan rekan-rekannya.

Hanya saja di akui oleh Welly pelatih Fever, anak asuhnya belum mampu menunjukkan konsistensi permainan yang mumpuni. Pada pertemuan terakhir di Surabaya lalu, mereka hanya mampu melumat Tomang Sakti Merpati Bali dengan skor 64-54, padahal jika berkaca pada duel pertama, Surabaya Fever begitu dominan atas Tomsak Merpati Bali dan menang mutlak 78-53.
“Kami tidak boleh lengah dan meremehkan mereka, meski kami dua kali mengalahkan Tomang Sakti Merpati Bali. Mereka mengalami kemajuan yang pesat pada pertandingan kedua di Surabaya kemarin. Ada beberapa evaluasi yang sudah saya koreksi di tim ini yakni mental dan juga defense. Harapan saya, kami bisa bermain lebih bagus di bandingkan penampilan sebelumnya di Surabaya,”ungkap Wellyanto Pribadi, pelatih Surabaya Fever.
“ Menghadapi Fever, kami fokus ke defense dan penyelesaian akhir saja. Kita juga sudah melakukan persiapan yang maksimal di antaranya melakukan analisa dan simulasi, serta empat kali uji coba dengan tim putra untuk mengantisipasi permainan lawan,” kata head coach Tomang Sakti Merpati Bali, Raoul Miguel Hadinoto.

saat pemanasan pada game pertama seri Surabaya WIBL
Sementara itu pertandingan final putra musim ini juga tidak kalah serunya. CLS Knights Surabaya jawara regular season musim ini akan meladeni Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta yang nota bene merupakan juara Pre Season kemarin.
Pertemuan tim peringkat satu dan dua klasemen tersebut juga akan meninggalkan lembar kisah baru dalam kompetisi bola basket profesional putra Indonesia. Siapapun pemenangnya akan menjadi juara baru, mematahkan dua penguasa lama yakni, Satria Muda dan Aspac.
Baik Pelita Jaya dan CLS, sama-sama optimis meladeni babak final besok (pada pukul 19.00 WIB). Kedua pelatih pun telah mengantongi kelebihan dan kelemahan calon lawannya. Meski pada pertemuan awal CLS unggul 3-0, namun bukan bearti tim asal Surabaya tersebut dapat mudah untuk mengalahkan lawannya. Namun pelatih CLS Wahyu Widayat Jati menatap optimis timnya akan berbicara banyak pada babak final nanti.
“Babak playoffs dan final tentunya beda dengan babak regular season. Semuanya pasti mau menang. Meski kami tiga kali mengalahkan mereka, buktinya di semifinal kemarin kami menang dengan susah payah melawan Satria Muda. Yang pasti target goal kita adalah juara. Terserah mereka akan meladeni kami dengan bermain cepat atau lambat, kami siap tabrak dan fight di lapangan. CLS harus “believe” musim ini menjadi juara,” komentar Wahyu Widayat Jati, pelatih CLS Knights Surabaya yang memulai awal karir basketnya dari klub amatir Mitra Guntur Jakarta.
“ Kekuataan mereka terletak di posisi bigman dan mereka di huni oleh kumpulan para pemain Nasional. Ibarat supermarket mereka itu kelas Premium (semuanya lengkap dan ada). Tapi mereka juga punya kelemahan yakni rata-rata mereka berada di usia emas, sedangkan di tim saya hanya 4 pemain senior (Mario Wuysang, Febri, Sandy, Thoyib), sisanya adalah pemain muda,”imbuhnya lagi.
Mengomentari persiapan final besok, Benjamin Alvarezsipin III pelatih Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, mengatakan akan mengambil momentum ini untuk membalas kekalahan mereka di tiga pertandingan sebelumnya. Ia pun mengatakan pressure final tidak sama dengan babak regular season.
“Saya katakan kepada para pemain jika kita kalah di final mungkin rekor pertemuan kami menghadapi CLS menjadi lima kali kalah selama musim ini. Tapi mengapa kita tidak membalas kekalahan tersebut dengan mengalahkan mereka di babak final di dua pertemuan saja dan itu saya yakin hal ini bisa saja terjadi. Pelita Jaya sudah bekerja keras menjadi juara pre season kemarin dan kini melangkah ke final, kami harus ambil kesempatan itu,” kata coach Benji sapaan akrabnya di hadapan awak media lepas latihan resmi yang di laksanakan pagi tadi.
Lebih lanjut ia juga mengungkap bahwa CLS merupakan tim yang lengkap terutama dari sisi pemain intinya. Hanya saja Benji telah menganalisa titik lemah lawannya yakni para pemain cadangan mereka tidak terlalu dalam seperti starting five nya. Sedangkan timnya sangat merata dan juga kumpulan pemain yang matang.
Babak Final IBL dan WIBL selanjutnya akan di laksanakan pada hari Sabtu (28/5) dan Minggu (29/5, jika di perlukan).