Buzzer Beater Kelly Purwanto Bawa Pelita Jaya Ke Babak Final IBL

Pelita Jaya akhirnya berhasil lolos ke babak final IBL musim 2016, setelah pada babak semifinal (game kedua) yang berlangsung di Britama Arena sore tadi, tim asuhan Benjamin Alvarezsipin III tersebut mampu mengalahkan M88 Aspac Jakarta 60-58.

Kapten tim Pelita Jaya yakni Kelly Purwanto, menjadi pahlawan bagi timnya, setelah tembakan dua poinnya di saat buzzer beater berbunyi, berhasil menuntaskan perlawanan Aspac.

Luapan kegembiraan para pemain Pelita Jaya setelah berhasil lolos ke final IBL musim ini-IBL
Luapan kegembiraan para pemain Pelita Jaya setelah berhasil lolos ke final IBL musim ini-IBL

Di awal pertandingan kedua tim turun dengan komposisi pemain terbaiknya. Pelita Jaya yang sebelumnya menang ada pertemuan awal, menampilkan Kelly Purwanto (kapten), Dimas Aryo Dewanto, Ponsianus Nyoman Indrawan, Adhi Pratama, dan Brandon Jawato sebagai lima pemain inti yang turun di lapangan.

Sementara Aspac menurunkan Oki Wira Sanjaya, Andakara Prastawa Dhyaksa, Fidyan Dini, Ferdinand Damanik dan Fandika Andika Ramadhani yang bertindak sebagai kapten di timnya.

Kelly menjadi pembuka dan sekaligus penutup angka di game ini. Pada 14 detik laga berjalan di kuarter pertama, ia membuka keran angka bagi timnya lewat aksi lay up hasil steal yang ia lakukan dari bad pass pemain Aspac Ferdinad Damani. Namun Aspac menjawabnya dengan jump shot Findyan Dini di menit 08:35. Sekaligus menyamakan kedudukan di awal 2-2.

IMG_6938

Berkaca pada hasil game pertama, Jugianto Kuntardjo Pelatih Aspac menginstruksikan para pemainnya untuk bermain lebih sabar dan menguatkan lini pertahanan. Strategi tersebut  sebenarnya berhasil di game ini. Meski di kuarter pertama Pelita Jaya hanya unggul tipis 11-10, namun Aspac berhasil meredam agresifitas rebound lawan yang memiliki ketajaman di paint area.

Kuarter kedua berjalan, kembali Prastawa dan rekan-rekannya mampu menjaga ritme permainan timnya. Meskipun mereka berada di ujung tanduk, nyatanya justru Aspac lah yang dapat tampil lebih lepas dari lawannya pada babak pertama. Sayangnya beberapa penyelesaian akhir belum mampu mereka maksimalkan, hingga Pelita Jaya akhirnya dapat menutup keunggulan dengan skor 31-28.

Meski demikian, keganasan Prastawa dalam menghujani jaring lawan terlihat nyata hingga menutup babak pertama. 12 angka berhasil ia kemas, enam di antaranya ia hasilkan dari spesialisasinya yakni tembakan tiga angka.

Babak kedua bergulir, Aspac kembali menjalankan strategi bermain sabar. Hanya Prastawa yang terlihat sebagai penggedor permainan timnya. Tapi bukan bearti para pemain Aspac lainnya tidak memperlihatkan kontribusi yang nyata di pertandingan kali ini.  Justru pada game kedua ini, para pemain Aspac terlihat lebih padu dibadingkan pada game sebelumnya.

Pelita Jaya yang sangat dominan pada pertemuan awal sepertinya terhipnotis dengan ritme permainan lawan. Untungnya mereka memiliki dua pengatur serangan yang memiliki jam terbang yang tinggi dalam diri Kelly Purwanto dan Faisal Julius Achmad. Khususnya Kelly, ia mampu memimpin timnya keluar dari tekanan Aspac di kuarter ketiga, Pelita Jaya pun tetap unggul 44-41.

Pertandingan semakin sengit pada 10 menit kuarter akhir. Di sisa 47 detik akhir kuarter keempat, Aspac memperkecil ketertinggalan mereka menjadi satu bola saja (56-58). Umpan Prastawa kepada Rizki Effendi akhirnya menghasilkan dua angka. Selang 35 detik berikutnya Fedinand Damanik menyamakan kedudukan 58-58 dan membuat Britama Arena bergemuruh.

Sayangnya usaha tidak kenal lelah Aspac terhenti oleh aksi Kelly Purwanto yang berhasil melesatkan bola bertepatan dengan waktu yang telah habis. Dan seketika itupula para pemain dan ofisial Pelita Jaya berhamburan untuk memeluk Kelly dan seraya menyambut kemenangan Pelita Jaya atas Aspac.

Prastawa menjadi pencetak angka terbanyak bagi tim Aspac dengan torehan 26 poin. Sementara dari kubu Pelita Jaya, Ponsianus Nyoman Indrawan berhasil mencatatkan namanya sebagai top skor (11 poin).

“Game yang tidak mudah, saya salut dengan strategi lawan hari ini. Tapi saya bersyukur kami bisa lolos ke babak final. Hari ini saya juga memberi kredit kepada Kelly. Ia  dan juga  Faisal, secara bergantian dapat menjaga keseimbangan tim ini,” kata Benji sapaan akrab pelatih Pelita Jaya yang berasal dari Filipina.

“Saya tidak mau berhenti sebelum waktu habis. Hari ini Aspac bermain baik sekali, mereka tentunya belajar dari kekalahan di game pertama melawan kami. Berikutnya saya dan teman-teman harus fokus di babak final melawan siapapun itu (CLS Knights Surabaya atau Satria Muda Pertamina Jakarta),” ujar Kelly.

Meski kalah melawan Pelita Jaya, Aspac hari ini menampilkan permainan terbaiknya. Hal itu di utarakan Andakara Prastawa Dhyaksa dan juga asisten pelatih Aspac, Antonius Joko Endratmo di hadapan awak media selepas pertandingan usai.

“Inilah Aspac yang sebenarnya. Meskipun saya pribadi kecewa dengan kekalahan seperti ini. Tapi dalam pertandingan ada kalah dan menang, hal yang biasa. Musim depan Aspac harus lebih siap lagi untuk memperbaiki defense dan juga pada posisi bigman,” komentar Prastawa.

“Overall anak-anak bermain bagus hari ini. Pertahanan kami hari ini sebenarnya lebih baik di bandingkan game sebelumnya. Hari ini kita juga mampu meredam agresifitas Pelita Jaya dalam urusan rebound. PR musim depan mungkin meningkatkan performa skill individu dan juga meningkatkan sisi defense permainan tim,” ungkap Antonius Joko dengan penuh keyakinan.

Babak final IBL musim ini akan menggunakan sistem the best of three, game pertama akan di mainkan pada hari Kamis, 26 Mei 2016 di Britama Arena, Kelapa Gading.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s