Tim Putra Stiekes Raih Kemenangan di Laga Kedua

Setelah kalah di dalam pertarungan keras pada Selasa (19/1) malam, tim putra STIE Kesatuan unggul jauh atas Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya, 90-42 di dalam laga yang sangat nyaman untuk mereka.

DSC05390

Kesan bahwa laga akan dikuasai oleh Kesatuan sudah terasa sejak starting five diumumkan. Dari lima starter yang diturunkan Kesatuan, hanya Van Jalu Aru pemain yang mendapatkan meregukminutes playing banyak di dalam laga sebelumnya. Bahkan jumlah koleksi menit bermain empat pemain lainnya, yakni Ahmadibrata Alvin, Nugroho Juan, Gunawan Edward, dan Aprilia Haryanto Ryan, secara bersama masih jauh lebih sedikit dibandingkan milik Jalu.

Trias Nugraha dkk. Langsung melesat sejak kuarter pertama. Mereka langsung terus memperlebar keunggulan sejak pertengahan perempat pertama. Trias, yang pada malam sebelumnya mesti berjuang keras menghadapi semua personel tim putra Telkom, terutama kapten Azka Bahaduri, pada Rabu (20/1) sore ini tampak lebih rileks. Hampir semua serangan yang dibangun Kesatuan selalu berbuah poin.

DSC05403

Di bench, Coach Syarief M. Yusuf juga tampak lebih kalem. Pemandangan itu kontras dengan saat Kesatuan menghadapi Telkom, di mana Syarief bahkan sempat berteriak meradang kepada Nugroho Juan setelah selalu sibuk memberi instruksi kepada semua pemainnya. Pada Rabu sore kontra Siliwangi, pelatih berperawakan ramping tersebut hanya sesekali melontarkan perintah sambil duduk dengan tenang.

Pada kuarter kedua, selisih poin kian tajam. Saat half-time, Kesatuan sudah unggul sangat jauh: 44-22. Kuarter ketiga menjadi panggung lanjutan dominasi tim kampus asal Bogor ini. Biggest scoring run mereka torehkan pada fase ini (12 poin). Ahmadibrata Alvin, Sahertian Delfin, Van Jalu Aru, dan Gunawan Edward menggila. Poin demi poin teraup. Siliwangi hanya sesekali berhasil membalas. Gunawan Alfin sempat melakukan beberapa aksi memikat untuk menambah isi pundi-pundi poin, Unsil, tapi tidak cukup untuk membawa timnya selisih poin kedua tim.

Pada kuarter keempat, Unsil kian tertinggal. Sederet kesalahan mulai sering mereka lakukan. Rifaldi Filza, Putro Setiono Eko, dan Reyfungki Fabian makin sering terlihat sulit mengimbangi agresivitas Kesatuan yang justru kian deras menjelang laga usai. Di ujung partai ini Kesatuan mencatat selisih poin tertinggi, 50 (90-40).

“Perbedaan materi pemain antar kedua tim menjadi faktor pembeda kualitas di atas lapangan. Dibalik itu semua, pertandingan berjalan seru dan saya sangat menikmatinya.” ujar Febian, pemain Unsil yang ditemui usai pertandingan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s