Laga sengit terjadi digame terakhir hari keempat seri 1 IBL, saat Hangtuah Sumsel (HTS) menghadapi Garuda Bandung (HTS). Kedua tim sama-sama menampilkan performa terbaiknya. Hingga memasuki kuarter ketiga pertandingan berlangsung ketat. Kejar mengejar angka terjadi diantara kedua tim, Namun Garuda Bandung menutup dikuarter ini dengan skor 47-46.

Kuarter keempat permainan semakin hidup. Garuda Bandung yang menurunkan para pemain andalannya seperti Difhta Pratama, Muhammad Rizal Falconi dan Kapten tim Galank Gunawan mencoba menjaga ritme permainan timnya. Terbukti Garuda Bandung mampu menambah 4 poin tambahan disaat waktu berjalan 8 menit 45 detik.
Disaat itupula, Hangtuah Sumsel segera mengambil time out untuk menyusun strategi permainan. Tondi Raja Syailendra sang pembesut tim asal Sumatera Selatan itu mencoba menerapkan pola permainan agresif yang dikembangkan oleh motor serangan HTS yakni point guard lincah mereka Richardo Uneputty dan penembak andalan HTS yakni Andrie Ekayana.
Sayangnya HTS harus kehilangan Richardo Uneputty karena cedera tumit justru disaat mereka sedang tertinggal di tiga menit terakhir. Ditambah lagi momuntem tembakan tiga angka pemain Garuda Bandung Diftha Pratama saat waktu kurang dari dua menit menyudahi perlawanan sengit Hangtuah Sumsel. Game ini dimenangkan oleh Garuda Bandung 67-62.

“Saya menginstuksikan para pemain untuk konsinsten, karena diawa game sempat berantakan. Akurasi tembakan lawan juga sangat tinggi. Namun kami mampu membalikan momentum dikuarter keempat. Untuk pertandingan selanjutnya melawan Pacific, kami akan tetap waspada dan bermain dengan sebaik mungkin,” Ujar Fictor Gideon Roring, pelatih Garuda Bandung.
Sementara Hangtuah Sumsel mengomentari kekalahan timnya karena banyaknya turnover khususnya dikuarter keempat.
“Kuarter pertama kita baik-baik saja. Namun kuarter dua dan ketiga turnover kami banyak dan ofensif rebound Garuda banyak. Yang paling krusial juga dikuarter keempat khususnya di tiga menit terakhir.”, komentar asisten Hangtuah Paul Mario.