USAI menelan dua kekalahan beruntun, CLS Knights Surabaya mencoba bangkit. Tak mau pulang dengan tangan hampa, Dimaz Muharri dkk bermain ngotot saat melakoni laga terakhirnya di Speedy NBL Indonesia 2014-2015 Seri III Malang di GOR Bimasakti, Sabtu (17/1). CLS Knights menjadikan Bimasakti Nikko Steel Malang sebagai pelampiasan, dengan skor cukup telak 89-41.

CLS Knights memulai dominasinya sejak tip-off. Unggul 17-14 di sisa waktu 2 menit 56 detik, namun dipangkas oleh Freddy dengan 2-point jump shot yang mengubah kedudukan menjadi 17-16. Namun selepas itu, Bimasakti tak mampu mengejar perolehan poin. CLS Knights memimpin kuarter pertama dengan margin keunggulan 14 poin (32-18).
Memasuki kuarter kedua, dominasi anak asuh Kim Dong-won semakin tak terbendung. Bimasakti semakin tenggelam dengan margin 28 poin (51-23) di akhir kuarter kedua. Lebih menyakitkan lagi, pendulang poin terbanyak bagi CLS Knights justru adalah mantan pemain Bimasakti, yaitu Bima Riski Ardiansyah dengan 9 poin.
Di kuarter ketiga, Bimasakti semakin tenggelam. Mereka tertinggal hingga 41 poin, sehingga sulit bagi anak asuh Oei A Kiat ini untuk mengejar. Di kuarter ketiga ini mereka menyerah dengan skor 33-74. Kali ini giliran Kaleb Ramot Gemilang yang menyumbangkan 6 angka bagi CLS Knights Surabaya.
Bima Riski Ardiansyah menjadi pendulang poin terbanyak dengan 15 poin. Namun penampilan yang cemerlang justru ditunjukkan oleh center CLS Knights Herman. Dirinya mencetak double-double di laga ini dengan 10 poin dan 11 rebound. Sementara itu sumbangsih sang kapten Yanuar Priasmoro dengan 13 poin tak bisa menyelamatkan Bimasakti dari kekalahan.
”Kerjasama di lapangan banyak miss. Tidak nampak team work. Terlalu banyak turnover yang merugikan kita. Akibatnya, sulit untuk bisa memperkecil ketertinggalan. Apalagi bisa berbalik menang,” ketus Oei A Kiat, head coachBimasakti. (*)