CLS Knights Indonesia masih belum bisa mengakhiri paceklik kekalahannya, setelah di pertandingan yang ke empat, mereka harus mengakui ketangguhan juara bertahan Hong Kong Eastern lewat pertandingan ketat yang memaksa mereka bermain hingga babak over time 87-78.
Bermain di hadapan kurang lebih tiga ribu pendukungnya yang memadati GOR Kertajaya, membuat animo CLS Knights Indonesia tampil dengan penuh semangat. Dua kekalahan yang membekas pada pertandingan sebelumnya melawan Singapura Slingers dan Mono Vampire Thailand, ibarat cambuk bagi skuad Koko Heru Setyo Nugroho untuk membuktikan bahwa mereka mampu bersaing menghadapi kerasnya liga ASEAN Basketball League musim ini.

Kuarter awal menjadi milik Eastern 10-7. Pemain asing mereka Ryan O’neal Moss membuka angka untuk timnya. Selang beberapa detik kemudian Kapten CLS Knights Indonesia, Sandy Febiansyakh Kurniawan membalasnya dengan tembakan dua angka. Sebenarnya pada kuarter ini kedua tim bermain cukup imbang, Hanya saja CLS Knights beberapa kali tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada. Sebaliknya Hong Kong Eastern dengan baik dapat mengkontrol irama permainannya.
Mesin permainan CLS Knights mulai panas pada kuarter kedua. Di mulai dengan aksi Saroni lewat usaha kerasnya dari bawah area pertahanan Eastern yang memaksa lawan melakukan pelanggaran. dua angka yang ia kemas plus satu free throw yang berhasil di eksekusinya dengan baik menyamakan menjadi 10-10.

Situasi ini sekaligus mengangkat mental para pemain lainnya. Bahkan di saat papan waktu menunjukkan 6:20 (enam menit dua puluh detik), CLS Knights Indonesia mampu menambah sembilan angka lagi. Lima poin di antaranya di sumbangkan Katon Adjie Baskoro Hal ini menyebabkan Edu Torres pelatih Hongkong Eastern memaksa timnya untuk mengambil jeda time out. Di kuarter kedua ini juga Frederick Lee Jones menunjukkan kemampuannya sebagai salah satu pemain CLS Knights yang sangat konsisten dalam mencetak angka. Meski nihil angka di kuarter awal, Pemain yang berdarah keturunan Amerika-Thailand tersebut akhirnya membuat sembilan angka, enam diantaranya ia cetak lewat tembakan tiga angka. CLS pun akhirnya berbalik unggul 33-26.
Tertinggal jauh memaksa Hong Kong Eastern mengubah strategi permainannya dengan terus menekan pertahanan CLS Knights. Usaha ini terbukti berjalan dengan baik. Meski Sandy Febiansyakh sempat memberikan asa lewat dua tembakan three poinnya, nyatanya klub asal Hong Kong ini selalu tampil Spartan untuk terus mengejar sekaligus berusaha berbalik unggul. Tiga pemain Eastern Tyler Lamb, Marcus Ryan Elliot dan Ki Lee bergantian mencetak angka, bahkan pada akhir kuarter tiga ini, mereka mampu menipiskan margin kekalahan hanya menjadi dua poin saja (56-54).

CLS pun membuang kesempatan untuk merebut kemenangan keduanya di markas mereka. Padahal sebelumnya tembakan tiga angka Frederick Lee Jones di saat sisa waktu kurang dari tiga puluh detik, sempat memberikan angin segar untuk timnya. Nyatanya pil pahit pun harus di telan tuan rumah pada pertandingan kali ini. Kemenangan yang sudah didepan mata justru sirna saat tiga kali tembakan free throw Christian Standhardinger berhasil memaksa CLS Knights untuk memainkan babak overtime (75-75). Hal itu dikarenakan upaya tembakan tiga angka pemain berdarah Filipina tersebut di hadang Evan Brock dan memaksa wasit memberikan keputusan foul sekaligus tiga kali kesempatan free throw untuk Standhardinger yang berhasil di kemasnya dengan baik.
Memasuki babak tambahan waktu, Hong Kong Eastern berhasil keluar dari tekanan dan justru mengakhiri pertandingan malam ini dengan kemenangan 87-78.
Dua pemain heritage berdarah Thailand dari kedua tim berhasil menjadi pencetak angka terbanyak untuk timnya. Dari tim Hongkong Eastern, Tyler Lamb menorehan 25 poin dan 12 rebound. Sementara dari kubu CLS Knights Indonesia, Frederick Lee Jones mencetak poin tertinggi yakni sebanyak 22 angka.
“Basketball is game. Kadang kita kalah, kadang kita menang. Masalahnya tetap sama seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Kami harus harus menjaga bara api permainan agar tidak padam itu saja. Selama energi itu bisa teratasi kami bisa compete dengan lawan,” komentar Koko Heru Setyo Nugroho yang tidak bisa menutupi kekecewaannya dengan hasil ini.
“ Ini bukan pertandingan mudah. CLS memberikan perlawanan di kandanganya. Tapi saya salut dengan perjuangan para pemain saya. Baik Elliot, Standhardinger dan juga Tyler Lamb terus berusaha sampai pertandingan berakhir. Memang kadang di basket juga butuh yang namanya keberuntungan. Tapi sekali lagi para pemain saya menunjukan keyakinan untuk bisa menang atas tuan rumah,” komentar CLS Knights Indonesia pada awak media Surabaya selepas pertandingan.
“Kuncinya kami saling percaya satu dengan lainnya dan juga dengan coaching staff. Game ini memang berat, tapi akhirnya kami bisa menang karena semua pemain berperan untuk saling mengisi,” ujar Tyler Lamb menambahkan.
Pertandingan selanjutnya CLS Knights Indonesia akan kembali bermain di kandang untuk menghadapi Singapura Slinger pada tanggal 13 Desember mendatang.