Raisa Aribatul: My Wedding, The Big Big Big Moment in My Life

Assalamualaikum wr.wb

Masih terkait dengan basket dan kehidupan, dan tentunya dengan tidak melupakan kewajiban kita sebagai manusia di bumi ini. Kewajiban adalah hal yang sering dibicarakan, akan tetapi kebanyakan tentang hak yang justru lebih dikejar dan dituntut.

Saya sendiri sebagai makhluk Tuhan, sebagai anak, sebagai mahasiswa, sebagai atlit, sebagai kapten dan sebagai seorang istri hanyalah mewakili dari sekian banyak amanah dan kewajiban yang harus diemban para perempuan di dunia ini. Akan tetapi tidak penting siapa saya, apa kesibukan dan tugas saya, yang terpenting adalah bagaimana masing-masing dari kita menjalankan peran dan kewajiban dari setiap amanah yang diemban.

Di tengah rutinitas latian basket Surabaya Fever dan deadline Tesis bulan oktober 2015, saya harus pulang-pergi Surabaya-Ponorogo untuk persiapan Walimatul ‘Ursy (pesta pernikahan) pada tanggal 1 November 2015. Sebagai anak bungsu dari keempat bersaudara, saya harus berusaha meringankan persiapan yang dilakukan Abi Umi yang sudah tidak lagi muda, dan ketiga saudara saya berdomisili di luar ponorogo tidak bisa membantu secara maksimal.

Latihan terakhir saya bersama Fever sebelum menikah
Latihan terakhir saya bersama Fever sebelum menikah

Kamis 29 Okt 2015 di gor CLS Surabaya

Tidak ada yang bisa saya tinggalkan. Basket, tesis atau persiapan pernikahan. Tidak ada yang bisa menjamin sampai kapan saya bisa bermain basket. Setiap detiknya saat ini menjadi lebih berarti, saat berlatih bersama teman-teman fever. Penyelesaian tesis yang mendapat support penuh oleh orang tua, calon suami, calon mertua dan pembimbing tidak bisa saya abaikan begitu saja. Apalagi pernikahan yang menjadi penyempurna ibadah, yang disupport langsung oleh Tuhan.

لا يكلف الله نفساً إلا وسعها

“Allah tidak akan membebani hamba-Nya diluar batas kemampuannya” (QS. Al-Baqarah: 286)

Setelah sempat jatuh sakit, saya pasrahkan kepada Allah atas segala urusan. Dalam batin, saya merasa tidak mampu jika harus menyelesaikan Tesis sebelum menikah, sekitar 3 minggu lagi. Kesibukan yang membuat saya semakin stress, saya rubah menjadi kesibukan dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Setiap hari, ditemani oleh Gabriel yang bangun jam 3 pagi untuk mengerjakan skripsi, saya manfaatkan untuk bermunajat kepada Allah. Lanjut membaca al Quran, Dhuha dan latian Fever jam 6.30.

Kedamaian semakin terasa di dalam hati. Man jadda wa jadda.. Jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada kekuatan di bumi ini yang bisa mencegahnya.

Proses pengerjaan Tesis mulai pencarian data, pengolahan data, bimbingan, konsultasi dengan para dosen, alur birokrasi dan persayaratan begitu dimudahkan oleh Allah. Dalam waktu satu minggu, Tesis telah terselesaikan, kini tinggal berfokus pada acara pernikahan 10 hari lagi.

Sungguh tidak ada yang lebih baik dari rencana Allah. Begitu bu Tika selaku pembimbingku, menerima draft Tesis selengkapnya, ba’da Maghrib menghubungi saya untuk segera mendaftar sidang Tesis esok hari, dan mengajukan permohonan sidang pada hari Rabu minggu depan tanggal 28 Oktober 2015..itu kan 4 hari menjelang hari pernikahankuuu… !!!!

Astaghfirullah..subhanallah..alhamdulillah..penuh syukur sekaligus panik luar biasa dengan hal ini.

Sudah sering saya melakukan 2 hal sekaligus, paling sering bagaimana saya harus bertanding basket kampus di saat Ujian Semester tengah berlangsung.  Tapi ini adalah PERNIKAHAN..!!! the big big big moment in my life yang sebelumnya harus sidang TESIS untuk gelar S2 ku..yang preassure nya pasti berbeda dengan sidang S1. .. X0X$#@$#@$S!!!

Masya Allah..saya kembali bermunajat kepada Allah, mohon pertolongan atas apa yang di amanahkan kepadaku.

 2 1

“Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Rabu 21 Oktober 2015, beres sudah segala persyaratan untuk mengajukan permohonan sidang S2. Sambil terus memperbaiki penulisan Tesis, penguasaan materi dan presentasi. Mau tidak mau saya harus absen latian fever, apalagi hari sabtu saya mendapatkan berita bahwa Abi saya sakit dan harus opname di Rumah Sakit. Keinginan saya untuk pulang dan mengurus keluarga dan persiapan pernikahan, tidak mendapat izin dari keluarga, saya harus fokus dulu untuk sidang S2.

Pagi hari Rabu 28 oktober 2015 menjelang sidang, mas Azhar datang memsupport langsung, papa mertua telfon memberikan doa dan nasehat. Umi mengirimkan kabar gembira bahwa Abi sudah boleh pulang dari Rumah Sakit. Bismillah..sidang mulai jam 8 pagi di Ruang Sidang 207 Pascasarjana Universitas Airlangga, dengan 5 dosen penguji dihadapan saya. Alhamdulillah berlangsung sekitar 2 jam, berjalan lancar dan syukur kepada Allah saya mendapatkan nilai A ^^

6 7

Selesai sidang Tesis – S2 Magister Sains Ekonomi Islam  Rabu 28 Okt 2015 di Pascasarjana Universitas Surabaya

Rabu 28 Okt 2015 di Pascasarjana Universitas Surabaya

Di luar..mba Norma (teman S2), mas Azhar (calon suami) dan Anggita (Fever) telah menunggu, memberikan selamat dan ikut berbahagia. Para dosen juga ikut berbahagia dan memberikan selamat kepada saya dan mas Azhar, sebagai pasangan alumni S2 Magister Ekonomi Islam yang akan melangsungkan pernikahan 4 hari lagi..

Setelah 2 hari mengurus persyaratan wisuda dan mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang, hari jumat ba’da Duhur saya pulang, naik mobil jemputan dari Ponorogo.

Tidak seperti calon pengantin kebanyakan, tidak ada pingitan karena baru bisa pulang 2 hari sebelum pernikahan. Tidak seperti calon pengantin kebanyakan yang tidak boleh keluar rumah menjelang pernikahan, hari sabtu seharian penuh saya mengurus perlengkapan dan properti yang sekiranya masih kurang. Saudara dan Abi mengurus persiapan di pondok untuk kedatangan keluarga karanganyar nanti malam, dan mempersiapkan masjid pondok untuk akad nikah besok pagi. Tidak seperti calon pengantin kebanyakan yang tidak boleh bertemu dengan calon suaminya, malam itu saya menyambut kedatangan keluarga karanganyar dan bertemu mas Azhar menemani Abi di pondok.

Malamnya tamu istimewa yang ditunggu-tunggu telah datang. Jam 11.30 malam, meskipun telah larut, kedatangan mereka mengobati rasa lelah, capek dan rasa was-was untuk menghadapi acara besok. Mereka adalah bagian dari diriku, kami hidup bersama, berjuang bersama, kebahagiaanku adalah kebahagiaan kami bersama, mereka tim basket Surabaya Fever. Mega, Gabriel, Sumi, Nilam, Gibeng, kak Sari, ce Mei, mas Febri, Gebbi, Jessica, Oik, Henny, Yoyo, Awe dan ce Cam. Terimakasih telah bersabar kepadaku hingga saat ini, selalu mengingatkan dan mensupport, menganggapku ada dan sebagai keluarga kedua.  Malam ini adalah malam terakhirku sebagai seorang ‘single’, harapanku kalian akan segera menyusul, menyempurnakan ibadah, memenuhi kewajiban sebagai makhluk Tuhan di dunia ini. Aamiin..

Malam sebelum pernikahan esok hari, bersama teman-teman Fever
Malam sebelum pernikahan esok hari, bersama teman-teman Fever

Sabtu, 31 Okt 2015 di rumah saya Ponorogo

Ahad, 1 November 2015

Aku terjaga dalam tidurku. Memikirkan hari ini aku tidak lagi tidur sendiri. Bahwa hari ini telah kusandarkan seluruh hidupku pada laki-laki dimana aku tidak punya ikatan darah dengannya. Telah terbuka pintu Surga seluas-luasnya bagiku, akan tetapi neraka telah siap melahapku jika aku teledor sedikit saja.

Jam 7 pagi di masjid Nuroh Pondok Darut Thullab, telah dilangsungkan ikatan suci, sakral dan disaksikan oleh para Malaikat yang menandakan bersatunya dua pasangan, bersatunya dua keluarga.  Nasehat walimah yang begitu ditunggu membuat kepala kami terus tertunduk. Merenung bagaimana kehidupan kedepannya nanti, bagaimana orang tua kami dan bagaimana kami di hadapan Allah nanti. Abi..yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap anaknya ini, yang menikahkan langsung, memasrahkan anaknya ini kepada laki-laki yang akan melanjutkan tanggung jawab dari orangtua.

Raisa Azhar Alam..itulah namaku sekarang, resmi mulai tanggal 1 November 2015.

Walimatul ‘Ursy (persta pernikahan) Raisa - Azhar  Ahad, 1 Nov 2015 di Tambak Kemangi Resort Ponorogo
Walimatul ‘Ursy (persta pernikahan) Raisa – Azhar
Ahad, 1 Nov 2015 di Tambak Kemangi Resort Ponorogo

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s