Perjalanan panjang liga basket wanita tertinggi tanah air sudah mencapai fase puncak . Empat tim akan bertarung pada IndiHome Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia Championship Series 2015. Yaitu, juara musim reguler 2014-2015 Surabaya Fever, lalu Tomang Sakty Mighty Bees Jakarta, Sahabat Semarang, dan Merah Putih Predators Jakarta.

Setelah melakoni enam seri reguler, mereka akan memperebutkan gelar juara pada babak playoff yang digelar 6-8 Mei, di Hall Basket Senayan Jakarta. Surabaya Fever sebagai pemegang tahta regular season mencatatkan hasil fantastis. Tim yang dinahkodai Wellyanto Pribadi itu unbeatable musim ini. Dari 15 kali bertanding, Raisa Aribatul Hamidah dkk tak tersentuh kekalahan. Berkaca pada hasil itu, Fever bisa saja mengulang sejarah saat mereka tampil di WNBL Indonesia Inaugural Season 2012. Kala itu, Fever tak terkalahkan sejak pertandingan seri reguler hingga menjadi juara.
Musim ini, kemungkinan Fever untuk merengkuh gelar juara cukup besar. Kembalinya Gabriel Sophia (center), Mega Nanda Perdana Putri (power forward) dan Yunita Sugianto (guard), usai skorsing PP Perbasi, membuat Fever tampil superior. Keyakinan itu disampaikan Gabriel Sophia, dirinya mengaku jika target tinggi sudah dicanangkan timnya musim ini. “Lebih fokus saja untuk hadapi championship series. Harus yakin bisa mewujudkan target juara, dan untuk kali ini kita tidak pilih-pilih lawan,” kata center berusia 23 tahun itu.
Meskipun Fever tampil cemerlang, tak membuat juara WNBL Indonesia dua kali berturut-turut Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta gentar. Tim polesan Raoul Miguel Hadinoto itu tampaknya cukup yakin bisa menjegalnya di playoff. Namun terlebih dahulu mereka harus bisa menuntaskan perlawanan Sahabat Wisma Sehati Semarang, Rabu (6/5).
“Persiapan tim kami jelang playoff dengan belatih keras. Defense maupun offense diperbaiki lagi. Kalau pribadi, saya bersiap dengan berlatih dan berdoa, selanjutnya berjuang sekuat tenaga di lapangan,” ungkap point guard Tomsak, Agustin Elya Gradita Retong.
Sementara itu, Sahabat juga cukup bernafsu untuk bisa mengangkat trofi juara musim ini. Tempat ketiga pernah mereka rasakan di musim 2012-2013 lalu. Tim polesan Wiwit Agus Cahyono memperbaiki prestasi di musim berikutnya. Mereka berhasil menjadi finalis, namun hanya bisa menempati posisi runner-up setelah dikalahkan Tomsak 56-54 di pertandingan final yang berlangsung di GOR UNY Jogjakarta, 12 Juni 2014.
Musim ini, segala persiapan telah dilakukan. Mereka akan menjalani laga berat melawan Tomsak di Semifinal. Sahabat kalah head-to-head (2-1) melawan Tomsak di musim reguler. Namun, catatan itu bukan jaminan bagi Tomsak untuk menang mudah kali ini.
“Persiapan kami sudah matang baik fisik maupun strategi, tinggal mental yang perlu ditingkatkan. Kalau perasaan tegang pasti ada, tapi sebisa mungkin tampil enjoy saja menghadapi pertandingan,” ujar shooting guard Sahabat, Yuni Anggraeni.
Tim terakhir yang memastikan lolos ke playoff adalah Merah Putih Predators Jakarta. Hanum Fasya dkk mampu melalui musim reguler dengan hasil cukup baik. Lima kemenangan mereka dapatkan dari 15 pertandingan yang dijalani. Namun tugas tim polesan Jacky Ignatius Hatta itu cukup berat, karena mereka langsung berhadapan dengan Surabaya Fever di Semifinal yang notabene menjadi penguasa di regular season.
“Pastinya jaga kondisi dan latihan keras kami jalani. Tentunya target tim tetap ingin lolos ke babak final, meskipun Fever adalah lawan yang cukup berat,” kata small forward Merah Putih Predators, Hanum Fasya.
Selain panasnya persaingan babak playoff, di Rabu (6/5) PT DBL Indonesia selaku penyelenggara juga akan mengumumkan berbagai penghargaan individu untuk IndiHome WNBL Indonesia 2014-2015. Termasuk award paling bergengsi yaitu Most Valuable Player (MVP). Seluruh laga IndiHome WNBL Indonesia Championship Series 2015, juga dapat disaksikan melalui live streaming secara gratis di livestream.wnblindonesia.com. (*)